Senin, 03 November 2014

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH VARIASI KECEPATAN DAN TEMPERATUR AIR HEATER TERHADAP KARAKTERISTIK PENGERINGAN BATUBARA PADA COAL DRYER DENGAN TUBE HEATER TERSUSUN ALIGNED

resume digilib ITS

EXPERIMENTAL STUDY OF VELOCITY AND AIR HEATER TEMPERATURE VARIATION EFFECTS TO COAL DRYING CHARACTERISTICS IN ALIGNED TUBE HEATER ARANGEMENT COAL DRYER

Created by :
PAKARTI, ANINDYA AYU  ( 2108100057 )



SubjectBatubara - pengeringan
Alt. Subject Coal--drying
KeywordAir Heater
Aligned
Coal Dryer
Drying Rate
Moisture Content
Relative Humidity
Studi Eksperimen

Description:
Batubara adalah salah satu sumber energi yang penting bagi dunia, tidak hanya sebagai pembangkit listrik, namun juga sebagai bahan bakar utama bagi kegiatan industri lainnya. Kebutuhan batubara sebagai sumber energi primer diprediksi akan mengalami kenaikan dimasa depan. Kebijakan pemerintah lewat rencana bauran energi nasional secara jelas memprioritaskan pemakaian batubara hingga 33% untuk pemenuhan kebutuhan energi nasional dan mulai meninggalkan ketergantungan terhadap minyak bumi pada tahun 2025. Potensi sumberdaya batubara di Indonesia sangat melimpah namun sebagian besar merupakan batubara dengan kualitas rendah. Batubara kualitas rendah cenderung memiliki kandungan air yang besar sehingga efisiensi yang dihasilkan kurang maksimal. Berdasarkan kondisi tersebut diperlukan suatu terobosan teknologi yang dapat meningkatkan kualitas batubara dengan mengurangi kandungan air di dalamnya. Salah satu model pengeringan batubara adalah coal dryer yang memberikan keuntungan seperti tingginya tingkat perpindahan panas dan massa. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen. Alat yang digunakan dalam eksperimen adalah coal dryer. Coal dryer memiliki chamber sebagai ruang pengeringan, tube heater yang berfungsi menjaga panas ruang chamber agar tidak jenuh, dan pemanas udara yang berfungsi memanaskan udara masuk chamber. Bentuk susunan tube heater yang digunakan adalah aligned. Pengujian dilakukan dengan menggunakan variasi kecepatan udara masuk yaitu sebesar 100% (1,8 m/s), 90% (1,61 m/s) dan 80% (1,45 m/s) serta memvariasi temperatur udara masuk, yaitu sebesar 40oC, 50oC, dan 60oC. Batubara diletakkan di dasar chamber yang sudah dipanasi terlebih dahulu. Udara panas akan dialirkan masuk melewati dasar chamber dan keluar melewati atas chamber. Selain sebagai pemanas, udara panas masuk chamber juga berfungsi sebagai pembentuk olakan udara. Dari penelitian ini dapat diketahui karakteristik pengeringan pada ruang pengering batubara dengan tube heater tersusun aligned. Hasil eksperimen kuantitatif menunjukkan peningkatan temperatur air heater diikuti dengan penurunan moisture content batubara dan peningkatan drying rate. Pengurangan moisture content terbesar didapatkan pada temperatur air heater 60oC diikuti 50oC serta 40oC. Konfigurasi tube heater secara aligned menimbulkan proses heating disertai proses humidifikasi. Kondisi udara di sekitar tube heater mengalami peningkatan temperatur dan humidity ratio serta penurunan relative humidity. Proses humidifikasi diakibatkan adanya konsentrasi perpindahan massa moisture batubara di sekitar tube heater karena nilai relative humidity udara di sekitar tube heater yang lebih rendah daripada batubara di sekitarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar